20, Apr 2025
Rasanya Unik, 5 Makanan Jepang Ini Kurang Disukai Warga Asing

Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan kuliner yang sangat beragam dan menggugah selera. Dari sushi yang segar hingga ramen yang hangat dan gurih, kuliner Jepang telah mendunia dan digemari oleh banyak orang dari berbagai negara. Namun, tidak semua makanan Jepang bisa dengan mudah diterima oleh lidah asing. Beberapa di antaranya justru dianggap terlalu ekstrem, memiliki aroma yang tajam, atau tekstur yang tidak biasa. Berikut ini lima makanan Jepang yang dikenal memiliki rasa unik dan kerap membuat warga asing mengernyitkan dahi.


1. Natto – Fermentasi Kedelai yang Beraroma Kuat

Di urutan teratas, natto adalah makanan tradisional Jepang yang dibuat dari kedelai fermentasi. Teksturnya lengket dan berlendir, dengan aroma khas yang cukup menyengat. Bagi sebagian orang Jepang, natto adalah sumber protein sehat yang sempurna untuk sarapan. Tapi bagi banyak warga asing, tekstur lengket seperti lendir dan bau tajamnya membuat natto sulit dinikmati.

Beberapa orang menyamakannya dengan keju yang sangat matang, sementara yang lain merasa terganggu oleh sensasi licin di mulut. Meski begitu, natto tetap dicintai di Jepang dan dikenal kaya akan manfaat kesehatan, terutama untuk pencernaan.


2. Shirako – ‘Susu Ikan’ dengan Tekstur Lembut

Shirako mungkin terdengar indah dalam bahasa Jepang, tapi maknanya bisa mengejutkan: shirako adalah organ reproduksi (sperma) dari ikan jantan, biasanya ikan cod. Teksturnya lembut seperti puding, dengan rasa yang agak manis dan gurih.

Meskipun di Jepang hidangan ini dianggap mewah dan sering disajikan di restoran kelas atas, banyak wisatawan asing kesulitan untuk mengatasi konsep dan teksturnya. Bagi yang berani mencoba, shirako bisa menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan—entah dalam arti positif atau sebaliknya.


3. Basashi – Sashimi Daging Kuda

Basashi adalah daging kuda mentah yang diiris tipis dan disajikan seperti sashimi. Di beberapa wilayah Jepang, terutama Kumamoto dan Fukushima, basashi dianggap sebagai hidangan istimewa. Dagingnya lembut, agak manis, dan biasanya disajikan dengan kecap asin serta parutan jahe atau bawang putih.

Namun, bagi banyak orang asing, memakan daging kuda—terlebih dalam keadaan mentah—bisa menjadi hal yang tidak nyaman secara moral maupun budaya. Reaksinya pun bervariasi, dari rasa penasaran hingga penolakan total.


4. Uni – Gonad Bulu Babi Laut

Uni, atau gonad (organ reproduksi) dari bulu babi laut, adalah makanan laut yang sangat digemari oleh pecinta sushi. Warnanya oranye keemasan dan memiliki tekstur krim dengan rasa laut yang kuat dan sedikit pahit. Di kalangan warga Jepang, uni dianggap sebagai “rasa mewah dari laut”.

Namun, rasa uni yang ‘briny’ dan tekstur yang lumer di mulut bisa jadi terlalu eksotis bagi sebagian besar lidah Barat. Banyak yang menggambarkannya seperti “mentega laut”, tapi tidak semua menyukai sensasi rasa tersebut.


5. Hōtō – Sup Mie Kental yang Berat dan Penuh Labu

Tidak seaneh makanan lainnya dalam daftar ini, hōtō adalah sup mie khas Prefektur Yamanashi yang dibuat dari mi tebal mirip udon, disajikan dalam kuah miso yang kental dengan irisan labu, wortel, dan sayuran lainnya. Teksturnya berat dan kaya rasa, tapi sering dianggap terlalu padat dan ‘berat’ untuk orang asing yang terbiasa dengan sup lebih ringan.

Hōtō mungkin tidak ekstrem seperti natto atau shirako, namun keunikan cita rasanya membuat makanan ini tidak langsung cocok dengan selera internasional.


Penutup: Soal Lidah Tak Bisa Dipaksa

Kuliner adalah cermin budaya, dan rasa adalah sesuatu yang sangat personal. Lima makanan Jepang di atas adalah contoh bagaimana sebuah hidangan yang dicintai di satu tempat bisa terasa asing—bahkan menantang—di tempat lain. Meski begitu, mencoba makanan-makanan ini bisa menjadi cara yang menarik untuk lebih memahami budaya Jepang dari sisi paling autentik: meja makan.

Apakah kamu berani mencicipi salah satunya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *