
23, Apr 2025
Mengintip Jajanan Kaki Lima Khas Afghanistan: Murah, Mengenyangkan, dan Penuh Cita Rasa
Afghanistan, negara yang terletak di jantung Asia Tengah, tak hanya kaya akan sejarah dan budaya, tetapi juga menyimpan kejutan rasa dari jajanan kaki limanya yang sederhana namun menggoda. Di balik citra yang kerap diasosiasikan dengan konflik, negeri ini ternyata menyimpan warisan kuliner yang kuat, terutama di jalanan Kabul, Herat, hingga Mazar-i-Sharif, di mana aroma rempah menggoda dari gerobak-gerobak kecil yang bersahaja.
Kalau kamu berkesempatan menjelajahi kota-kota di Afghanistan, jangan lewatkan lima jajanan kaki lima yang tak hanya lezat dan mengenyangkan, tapi juga ramah di kantong. Inilah kuliner rakyat yang jadi favorit masyarakat lokal dari berbagai kalangan.
1. Bolani – Pancake Isi yang Renyah di Luar, Lembut di Dalam
Bolani bisa dibilang sebagai “martabak” versi Afghanistan. Makanan ini berupa roti tipis yang digoreng dengan isian kentang tumbuk, daun bawang, atau lentil. Digoreng hingga renyah, Bolani biasanya disajikan dengan yogurt asam atau saus chutney yang segar.
Harganya sangat terjangkau, dan karena porsi yang cukup besar, Bolani sering jadi pilihan sarapan cepat atau camilan sore hari. Uniknya, meski sederhana, rasa Bolani begitu ‘ngangenin’—kombinasi hangat, gurih, dan sedikit asam dari sausnya membuat banyak pelancong jatuh cinta sejak gigitan pertama.
2. Afghan Burger – Versi Lokal yang Jauh dari Kata Biasa
Jangan bayangkan roti bundar dengan patty daging seperti burger ala Amerika. Afghan Burger adalah kombinasi roti pipih (naan), irisan kentang goreng, daging cincang, sayuran segar, dan saus khas yang dibungkus seperti kebab.
Tekstur roti yang empuk dan aroma rempah dari daging menjadikan makanan ini favorit di kalangan remaja dan pekerja muda. Selain mengenyangkan, rasanya juga berani dan sedikit pedas—pas untuk pecinta street food yang suka eksplorasi rasa.
3. Kebab Jalanan – Juara Tiap Malam
Tak ada yang mengalahkan aroma daging yang dibakar di atas bara arang saat malam turun di kota Kabul. Kebab versi kaki lima di Afghanistan biasanya berupa potongan daging sapi atau kambing yang ditusuk, dibumbui dengan garam, merica, dan sumac (rempah asam khas Timur Tengah), lalu dibakar hingga matang sempurna.
Biasanya disajikan dengan roti naan panas, tomat panggang, dan bawang mentah, jajanan ini menjadi andalan bagi warga yang mencari makan malam cepat dan mengenyangkan. Satu porsi bisa didapat dengan harga sangat bersahabat, namun rasanya luar biasa.
4. Jalebi – Jajanan Manis Pengisi Sore Hari
Ingin sesuatu yang manis? Cobalah Jalebi, camilan goreng berbentuk spiral yang direndam dalam sirup gula saffron. Teksturnya renyah di luar, kenyal di dalam, dan meledak manis saat digigit.
Di Afghanistan, Jalebi dijual di sore hari, dan biasanya habis sebelum malam. Camilan ini cocok disantap dengan teh hitam atau teh hijau, jadi teman sore hari yang manis di tengah udara dingin pegunungan.
5. Mantu – Pangsit Isi Daging ala Afghanistan
Mantu adalah sejenis pangsit kukus yang diisi daging cincang dan bawang bombay, lalu disajikan dengan saus yogurt dan kacang lentil. Meski bukan murni jajanan kaki lima, Mantu cukup sering dijumpai di kios-kios kecil dan gerobak makanan tradisional di pinggir jalan.
Paduan rasa gurih, asam, dan tekstur lembut dari kulit pangsit menjadikan makanan ini salah satu kuliner kaki lima paling dicari. Bahkan, tak jarang Mantu menjadi sajian utama dalam acara-acara besar.
Kuliner yang Menghidupkan Jalanan
Jajanan kaki lima di Afghanistan lebih dari sekadar makanan cepat saji. Ia adalah cerminan kehidupan sehari-hari masyarakatnya—sederhana, kuat, dan penuh warna. Di tengah tantangan kehidupan, para pedagang kaki lima ini tetap menyajikan rasa terbaiknya dengan harga yang bisa dijangkau siapa saja.
Makanan adalah jembatan budaya. Dan di Afghanistan, melalui seporsi Bolani hangat atau sebatang kebab asap, kamu bisa merasakan keramahan rakyatnya yang hangat, dan semangat bertahan hidup yang tak pernah padam.
- 0
- By riana