
1, Mei 2025
Mengintip Cita Rasa Mauritania: Makanan Khas Berbahan Daging yang Sarat Tradisi
Mauritania, negara yang terletak di perbatasan Afrika Utara dan Sub-Sahara, mungkin belum setenar Maroko atau Tunisia dalam peta wisata kuliner dunia. Namun, negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari gurun ini menyimpan kekayaan rasa yang memikat, terutama dalam hidangan-hidangan tradisionalnya yang berbahan dasar daging.
Sebagai negara yang masyarakatnya mayoritas menganut gaya hidup nomaden atau semi-nomaden, daging bukan hanya sumber protein utama, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya dan sosial. Dari pesta pernikahan hingga hari besar keagamaan, daging selalu menjadi menu utama yang wajib hadir di meja makan.
Berikut beberapa makanan khas Mauritania berbahan daging yang paling populer dan menggambarkan kekayaan budaya kuliner negeri ini:
1. Méchoui – Domba Panggang Utuh yang Sakral
Méchoui adalah simbol perayaan. Hidangan ini berupa domba utuh yang dibumbui dengan rempah-rempah lokal lalu dipanggang secara perlahan di atas bara api. Proses pemanggangannya bisa berlangsung hingga beberapa jam untuk mendapatkan tekstur yang lembut di bagian dalam dan kulit yang garing di luar.
Hidangan ini biasa disajikan dalam perayaan besar seperti Idul Adha, pernikahan, atau kunjungan tamu kehormatan. Méchoui bukan sekadar makanan—ia adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi dan tamu yang hadir.
2. Thieboudienne Daging – Versi Daging dari Nasi Ikan Nasional
Thieboudienne umumnya dikenal sebagai nasi dengan ikan, tetapi versi daging atau “Thiebou Yapp” juga sangat digemari. Hidangan ini terdiri dari nasi yang dimasak bersama saus tomat, rempah-rempah lokal seperti jintan, lada hitam, dan daun salam, serta potongan besar daging sapi atau kambing yang empuk.
Ciri khasnya terletak pada warna merah-oranye dari bumbu dan nasi yang kaya rasa, berkat teknik memasak yang meresapkan bumbu ke dalam setiap butirnya.
3. Marqa – Sup Daging Berempah Hangat di Tengah Gurun
Marqa adalah sup atau semur khas Mauritania yang biasanya terbuat dari potongan daging sapi, kambing, atau ayam. Kuahnya kaya akan tomat, bawang, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah gurun seperti paprika dan ketumbar.
Hidangan ini sering disantap bersama roti lokal seperti kesra atau nasi, dan menjadi pilihan utama dalam menu sehari-hari masyarakat Mauritania karena kandungannya yang mengenyangkan dan kaya rasa.
4. Couscous Daging – Hidangan Sahara yang Merakyat
Meski couscous identik dengan wilayah Maghreb secara umum, Mauritania memiliki versi khasnya yang unik. Couscous disajikan bersama potongan daging sapi atau kambing, wortel, labu, dan kacang-kacangan, yang dimasak dalam kaldu rempah.
Yang membedakan adalah metode pengukusan couscous yang dilakukan secara tradisional dengan alat logam besar dan dipadukan dengan cara penyajian bergaya komunal: satu nampan besar untuk dimakan bersama-sama, mencerminkan nilai kebersamaan dalam masyarakat Mauritania.
5. Daging Kering Gurun (Tidit) – Bekal Tradisional Para Pengembara
Di masa lalu, para pengembara di Mauritania menggantungkan hidup pada stok daging kering bernama tidit. Daging ini diiris tipis, diberi garam dan rempah, lalu dijemur di bawah terik matahari gurun hingga kering sempurna.
Tidit dapat bertahan lama tanpa pendingin, menjadikannya ideal untuk perjalanan panjang di padang pasir. Kini, meski tidak lagi menjadi kebutuhan primer, daging kering tetap dibuat sebagai bagian dari warisan kuliner dan identitas historis.
Akhir Kata: Gurun yang Tak Pernah Sepi Rasa
Meski alamnya keras dan terpencil, Mauritania menawarkan kekayaan kuliner yang tak kalah eksotis dibanding negara tetangganya. Daging dalam budaya masyarakatnya bukan hanya santapan, melainkan juga sarana berkisah, berkomunitas, dan menghormati tradisi.
Jika Anda berkesempatan menjelajah Afrika Barat, mencicipi hidangan-hidangan khas berbahan daging dari Mauritania akan memberi Anda pengalaman rasa yang unik—sebuah perpaduan antara bumbu gurun, teknik masak turun-temurun, dan semangat kebersamaan yang mendalam.
- 0
- By riana