17, Apr 2025
Mengenal Makanan Khas Unik Selandia Baru yang Jarang Diketahui Dunia

Selandia Baru, negeri di ujung Pasifik Selatan yang dikenal dengan alam liarnya yang spektakuler, budaya Māori yang kaya, serta sebagai lokasi syuting The Lord of the Rings, juga menyimpan kekayaan kuliner yang unik dan khas. Berbeda dengan anggapan umum yang sering menyamakan makanannya dengan Inggris atau Australia, Selandia Baru memiliki identitas rasa tersendiri—campuran pengaruh Polinesia, Eropa, dan inovasi lokal.

Berikut beberapa makanan khas unik dari Selandia Baru yang patut dicoba, terutama bagi mereka yang ingin mengenal sisi otentik dari negeri Kiwi ini:


1. Hāngi – Masakan Tradisional Māori dari Dalam Tanah

Hāngi bukan sekadar makanan, tapi sebuah pengalaman budaya. Teknik memasaknya menggunakan uap panas dari batu yang dipanaskan dalam lubang tanah. Daging, ubi, dan sayuran dibungkus dengan daun atau kain, lalu dikubur bersama batu panas selama beberapa jam. Hasilnya? Tekstur empuk dengan aroma asap yang meresap sempurna—memunculkan rasa hangat dan dalam yang tak bisa ditiru oven modern mana pun.


2. Pavlova – Pemanis Perseteruan Kuliner dengan Australia

Pavlova adalah makanan penutup ikonik yang memicu debat panjang antara Australia dan Selandia Baru soal siapa yang pertama kali menciptakannya. Ini adalah meringue bertekstur renyah di luar dan lembut di dalam, disajikan dengan krim kocok dan buah segar seperti kiwi, stroberi, dan markisa. Di Selandia Baru, pavlova bukan hanya pencuci mulut, tapi simbol nasional.


3. Whitebait Fritters – Telur Ikan yang Dianggap Mewah

Whitebait adalah ikan kecil mungil yang ditangkap dari sungai-sungai Selandia Baru. Biasanya disajikan dalam bentuk gorengan tipis dengan adonan telur. Rasanya lembut dan sedikit manis, sering dianggap sebagai “kaviar lokal” karena musim panennya terbatas dan harganya mahal. Bagi orang lokal, whitebait fritters adalah nostalgia masa kecil dan tradisi yang melekat pada identitas daerah pantai.


4. Kina – Landak Laut dengan Rasa Tajam

Jika Jepang punya uni, Selandia Baru punya kina. Ini adalah landak laut berduri yang diambil isi perutnya, lalu disantap mentah dengan rasa laut yang kuat—asin, krimi, dan sedikit pahit. Tidak semua orang cocok dengan cita rasa ini, tetapi bagi pecinta seafood sejati, kina adalah harta karun.


5. L&P (Lemon & Paeroa) – Soda Rasa Nasional

Minuman bersoda ini diciptakan di kota kecil Paeroa dengan memadukan air mineral lokal dan rasa lemon. Rasanya unik—sedikit seperti lemon soda tapi dengan sensasi aftertaste khas yang sulit dijelaskan. L&P sangat populer hingga menjadi bagian dari budaya pop, dan bahkan sempat diproduksi dalam edisi permen dan es krim.


6. Cheese Rolls – Camilan Favorit Warga Southland

Terkenal di bagian selatan pulau, cheese rolls adalah gulungan roti isi saus keju yang dipanggang renyah. Meski terdengar sederhana, makanan ini punya fanbase fanatik. Di musim dingin, cheese rolls sering jadi teman setia secangkir teh atau sup panas.


7. Crayfish Kaikōura – Lobster Segar dari Laut Selatan

Di sepanjang pesisir Kaikōura, lobster air dingin (yang di sini disebut crayfish) disajikan segar dan sederhana—dipanggang atau direbus, lalu diberi perasan lemon. Rasanya manis alami dan teksturnya lebih padat dibanding lobster tropis. Makanan ini menjadi kebanggaan lokal dan simbol kota itu sendiri.


8. Hokey Pokey Ice Cream – Es Krim Rasa Selandia Baru Banget

Hokey pokey adalah rasa es krim paling ikonik di Selandia Baru, berupa es krim vanila yang dicampur dengan karamel madu renyah. Rasanya manis, ringan, dan sangat disukai anak-anak hingga dewasa. Banyak wisatawan yang pulang dari Selandia Baru membawa cerita tentang hokey pokey sebagai ‘rasa negeri Kiwi’.


Warisan Rasa dan Identitas Budaya

Kuliner Selandia Baru mungkin tidak selalu menonjol dalam peta gastronomi dunia, tapi justru di balik kesederhanaan dan cita rasa lokalnya, tersembunyi identitas dan kebanggaan yang dalam. Dari makanan tradisional Māori hingga jajanan modern, setiap suapan membawa cerita—tentang tanah, laut, musim, dan komunitas yang hidup berdampingan dengan alam.

Jika Anda berkesempatan mengunjungi Aotearoa (nama Māori untuk Selandia Baru), cobalah menyelami rasa khas ini. Karena seperti kata pepatah lokal, kai is not just food—it’s whakapapa (garis keturunan, sejarah, dan hubungan dengan alam).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *