7, Apr 2025
Lezat Disantap Hangat, Wajib Coba 5 Kuliner Khas Jepang Saat Musim Dingin

Tokyo – Musim dingin di Jepang bukan hanya soal salju dan festival lampion, tetapi juga tentang hangatnya kuliner khas yang menggoda selera. Saat suhu turun drastis, masyarakat Jepang punya tradisi menikmati berbagai hidangan hangat yang tak hanya mengenyangkan, tapi juga memberi kehangatan dari dalam tubuh.

Berikut adalah lima kuliner musim dingin khas Jepang yang wajib dicoba—baik oleh wisatawan maupun pencinta masakan Jepang—karena cita rasanya yang otentik dan momen kebersamaan yang tercipta saat menyantapnya.


1. Oden – Rebusan Hangat Penghangat Suasana

Oden menjadi sajian paling ikonik saat musim dingin. Hidangan ini terdiri dari berbagai bahan seperti telur rebus, lobak (daikon), tahu goreng isi, konnyaku, dan chikuwa (sosis ikan), yang dimasak perlahan dalam kaldu dashi gurih berbasis kecap asin.

Biasanya dijual di kedai-kedai kecil atau bahkan di minimarket, oden disajikan dalam kuah panas dan disantap bersama mustard Jepang (karashi). Rasanya sederhana, namun menyisakan kehangatan di setiap suapan.


2. Nabe – Hidangan Berbagi yang Menyatukan

“Nabe” berarti panci, dan secara harfiah mencerminkan cara memasaknya. Nabe adalah hidangan hotpot khas Jepang yang disajikan langsung di meja makan. Bahan-bahannya bisa bervariasi, dari potongan daging sapi, ayam, sayuran segar, hingga tofu dan mi.

Ada banyak jenis nabe, seperti yosenabe, chanko nabe (favorit pegulat sumo), hingga kimchi nabe yang berpengaruh dari Korea. Tradisi menyantap nabe secara bersama-sama menjadikannya simbol kehangatan keluarga dan pertemanan.


3. Zenzai – Kelezatan Manis Kacang Merah

Bagi pencinta makanan penutup, zenzai adalah pilihan tepat. Ini adalah sup manis dari kacang merah azuki yang disajikan dengan mochi panggang. Disantap hangat, zenzai menghadirkan kombinasi rasa manis dan tekstur kenyal yang memanjakan lidah.

Hidangan ini kerap dijumpai saat perayaan Tahun Baru atau festival musim dingin, dan diyakini membawa keberuntungan serta kehangatan jiwa.


4. Shabu-shabu – Irisan Tipis Penuh Rasa

Shabu-shabu menjadi favorit tak hanya di Jepang, tetapi juga secara global. Daging sapi atau babi diiris sangat tipis dan dicelupkan ke dalam kuah mendidih hanya beberapa detik. Disajikan bersama sayuran, jamur, dan saus seperti goma (wijen) atau ponzu (jeruk), shabu-shabu menyuguhkan cita rasa murni bahan segar.

Di musim dingin, makan shabu-shabu memberi pengalaman interaktif dan kehangatan kolektif—cocok untuk keluarga maupun jamuan bersama rekan kerja.


5. Yakiimo – Ubi Panggang Favorit Jalanan

Satu lagi yang tak boleh dilewatkan adalah yakiimo atau ubi panggang. Hidangan sederhana ini biasanya dijual dari truk-truk keliling yang dilengkapi oven batu bara. Aroma khasnya menguar dari kejauhan, memikat siapa saja di tengah udara dingin.

Teksturnya lembut, rasanya manis alami, dan paling nikmat disantap langsung dari bungkus kertasnya selagi hangat. Yakiimo adalah simbol nostalgia musim dingin di Jepang.


Penutup

Musim dingin di Jepang menawarkan pengalaman kuliner yang jauh lebih kaya dari sekadar ramen atau sushi. Lima sajian khas ini bukan hanya mengisi perut, tetapi juga menyampaikan tradisi, kehangatan, dan rasa kekeluargaan yang begitu kuat dalam budaya Jepang.

Bagi wisatawan yang berencana mengunjungi Jepang di musim dingin, mencicipi kuliner-kuliner ini adalah cara terbaik untuk merasakan sisi lain Jepang yang autentik—dan tentunya, menghangatkan hati di tengah suhu yang menggigit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *