
25, Apr 2025
Kuliner Khas Armenia Jadi Sorotan, Dinobatkan PATWA Sebagai Destinasi Adventure Terbaik Dunia 2025
Yerevan — Siapa sangka, di balik bentang pegunungan Kaukasus yang megah dan reruntuhan kuno yang menjadi saksi peradaban tertua di dunia, Armenia menyimpan kekayaan rasa yang menggoda lidah para petualang dunia. Tahun ini, Pacific Asia Travel Writers Association (PATWA) menetapkan Armenia sebagai Destinasi Adventure Terbaik Dunia 2025, dan tak hanya karena jalur hiking-nya yang dramatis—melainkan juga karena pesona kuliner khasnya yang autentik dan menghangatkan jiwa.
Penghargaan yang diumumkan dalam ajang ITB Berlin 2025 ini menempatkan Armenia di atas negara-negara besar lainnya, termasuk destinasi yang selama ini identik dengan petualangan seperti Nepal, Peru, hingga Selandia Baru. Namun, yang menarik, salah satu alasan utama penobatan ini justru datang dari segi kuliner.
Cita Rasa yang Tumbuh dari Tanah Pegunungan
Kuliner Armenia dikenal dengan kekayaan rasa alami yang berasal dari bahan-bahan segar pegunungan dan tradisi memasak yang diwariskan lintas generasi. Sajian seperti khorovats (barbeku daging khas Armenia), dolma (daun anggur isi daging dan nasi), dan harissa (bubur gandum dan ayam yang dimasak lambat) menjadi primadona tak hanya di meja makan penduduk lokal, tapi juga di benak para petualang asing.
“Setelah mendaki Gunung Aragats, makan sup lentil hangat di desa kecil dekat Talin membuat saya merasa seperti pulang ke rumah,” tulis salah satu travel blogger asal Jerman yang mengulas pengalaman petualangannya di Armenia.
Pengalaman Rasa Sebagai Bagian dari Petualangan
PATWA menilai bahwa pengalaman gastronomi di Armenia tidak berdiri sendiri, melainkan menyatu dengan lanskap dan budaya. Pengunjung bisa mencicipi lavash (roti pipih tradisional yang masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO) sambil melihat langsung cara pembuatannya di oven tanah liat bawah tanah. Atau, menyantap ghapama—labu isi nasi manis dan buah kering—di tengah festival panen desa.
Setiap hidangan bukan sekadar makanan, tapi bagian dari cerita, tradisi, dan bahkan bentuk perlawanan atas sejarah panjang yang penuh gejolak.
Tur Kuliner Mulai Ramai Diminati
Pascapenghargaan tersebut, agen perjalanan lokal mencatat peningkatan permintaan untuk paket tur kuliner dan budaya. Banyak wisatawan kini ingin lebih dari sekadar menikmati pemandangan; mereka ingin masuk dapur-dapur kecil, belajar membuat sujukh (sosis buah kenari berlapis anggur), dan mengenal keluarga yang menjaga tradisi itu tetap hidup.
“Wisatawan kini tidak hanya mencari adrenaline dari panjat tebing atau hiking. Mereka ingin merasakan ruh sebuah negeri, dan Armenia punya itu—melalui makanannya,” ujar Anahit Mkrtchyan, pemilik restoran sekaligus pemandu tur kuliner di Gyumri.
Rasa yang Menyatukan
Dalam dunia yang makin terfragmentasi, Armenia menawarkan sesuatu yang langka: rasa yang mengikat—baik dalam arti harfiah maupun kiasan. Makanan menjadi media persinggungan antara masa lalu dan masa kini, antara pengunjung dan penduduk lokal.
Dan kini, setelah pengakuan internasional dari PATWA, Armenia tak hanya menjadi titik di peta para pendaki, tapi juga destinasi impian bagi para penikmat kuliner yang ingin menjelajah lebih dalam, lebih otentik, dan lebih manusiawi.
- 0
- By riana