
14, Apr 2025
Cokelat Dubai Berpotensi Tidak Halal? Ini Penjelasan LPPOM MUI
Cokelat Dubai, yang tengah populer di berbagai negara termasuk Indonesia, menarik perhatian banyak pecinta kuliner. Namun, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengingatkan bahwa tidak semua varian cokelat Dubai dapat dipastikan kehalalannya. Beberapa bahan tambahan yang digunakan dalam produksi cokelat ini dapat menjadi titik kritis dalam penentuan status halal.
Titik Kritis Kehalalan Cokelat Dubai
Meskipun bahan utama cokelat berasal dari biji kakao yang pada dasarnya halal, beberapa bahan tambahan dalam cokelat Dubai perlu diperhatikan:
- Emulsifier dan Perisa: Beberapa cokelat menggunakan perisa alkohol seperti rhum dan emulsifier yang berasal dari hewan yang tidak disembelih secara syar’i. Jika ini terjadi, maka cokelat tersebut tidak bisa dikonsumsi oleh umat Muslim.
- Gula: Meskipun berasal dari tebu, proses pemurniannya bisa melibatkan karbon aktif atau resin penukar ion yang berasal dari tulang hewan. Jika tulang tersebut berasal dari hewan yang tidak halal, maka gula tersebut pun menjadi tidak halal.
- Isian Kunafa Pistachio: Isian khas cokelat Dubai ini sering menggunakan mentega, yang merupakan produk emulsi yang membutuhkan emulsifier, yang bisa berasal dari lemak hewani. Jika lemak tersebut berasal dari babi atau hewan yang tidak disembelih sesuai syariat Islam, maka produk tersebut menjadi tidak halal.
Langkah Konsumen Muslim
Untuk memastikan kehalalan cokelat Dubai yang dikonsumsi, LPPOM MUI menyarankan:
- Memeriksa Sertifikasi Halal: Pastikan produk memiliki sertifikat halal yang sah.
- Membeli dari Produsen Terpercaya: Pilih toko atau produsen yang telah dikenal memproduksi makanan halal.
- Membuat Sendiri: Jika memungkinkan, buat cokelat Dubai sendiri dengan bahan-bahan yang telah terjamin kehalalannya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kehalalan produk, konsumen Muslim diharapkan lebih selektif dalam memilih makanan, termasuk cokelat Dubai yang tengah tren ini.
- 0
- By riana