
23, Apr 2025
3 Kuliner Pakistan yang Nggak Cocok di Lidah Orang Indonesia
Kuliner Pakistan dikenal kaya rempah, beraroma tajam, dan berani dalam rasa. Negara ini punya banyak kesamaan kuliner dengan India, mulai dari penggunaan kari, masala, hingga teknik memasak yang lambat dan penuh cita rasa. Tapi, meski sebagian besar makanan Pakistan bisa menggoda selera, ada juga beberapa yang justru terasa ‘berat’ atau asing bagi lidah orang Indonesia.
Berikut tiga kuliner khas Pakistan yang mungkin membuat banyak orang Indonesia mengernyitkan dahi—bukan karena rasanya kurang enak, tapi karena perbedaan budaya rasa dan kebiasaan makan yang begitu mencolok.
1. Siri Paye – Sup Kepala dan Kaki Kambing
Sekilas, Siri Paye tampak seperti hidangan berkuah kaya rempah yang menggoda. Tapi ketika tahu bahan dasarnya adalah kepala (siri) dan kaki (paye) kambing atau sapi, beberapa orang Indonesia bisa langsung kehilangan selera. Di Pakistan, makanan ini dianggap mewah dan biasanya disajikan saat perayaan besar atau musim dingin.
Aromanya kuat, kuahnya kental, dan teksturnya—terutama bagian kulit dan tulang lunak—sering dianggap “aneh” oleh yang belum terbiasa. Bagi sebagian orang Indonesia yang lebih nyaman dengan sop kaki sapi atau tengkleng, rasa dan aroma Siri Paye bisa terlalu menyengat dan medok.
2. Nihari – Daging yang Dimasak Semalaman
Nihari adalah hidangan daging sapi atau kambing yang dimasak perlahan selama lebih dari 6 jam dengan campuran rempah-rempah khas seperti jahe, kapulaga, dan lada hitam. Di Pakistan, Nihari adalah menu sarapan populer—ya, kamu tidak salah baca—sarapan.
Bagi orang Indonesia, yang terbiasa sarapan dengan bubur ayam atau nasi uduk, menikmati seporsi daging berlemak dengan kuah kental saat pagi hari bisa terasa berat. Apalagi dengan rasa dan aroma rempah yang begitu intens, kadang membuat orang Indonesia kewalahan, terutama yang punya lambung sensitif.
3. Haleem – Bubur Gandum dan Daging
Haleem sebenarnya punya tekstur yang mirip dengan bubur ayam. Tapi bahan dan rasanya jauh dari ekspektasi orang Indonesia. Makanan ini dibuat dari gandum, lentil, dan daging (biasanya sapi atau kambing), dimasak bersama selama berjam-jam hingga jadi bubur super kental dan berat.
Masalahnya, tekstur Haleem yang padat dan kenyal, serta rasa rempah yang sangat dominan, sering membuat banyak orang Indonesia kesulitan menikmatinya. Tak jarang, mereka merasa seperti sedang makan makanan bayi versi rempah ekstrem. Haleem juga disajikan dengan irisan lemon, bawang goreng, dan cabai hijau—kombo yang tidak biasa untuk bubur di lidah Nusantara.
- 0
- By riana